Rabu, 03 Februari 2016

Asumsi Media Sangat Pengaruhi Masyarakat (Studi Kasus Kematian Mirna)

            Kasus kematian Wayan Mirna Salihin pada 6 Januari 2016 dianggap tidak wajar, karena Mirna mengalami kejang setelah meminum kopi di Café Olivier di Grand Indonesia. Mirna tewas dalam perjalanannya kerumah sakit. Mirna yang berkumpul bersama Jessica Kumala Wongso dan Hani, kedua temannya, berniat untuk reuni sebagai sesama teman yang pernah mengenyam pendidikan tinggi di Australia. Kasus “kopi maut” ini menjadi perbincangan dimana-mana. Media bahkan terus membuat berita mengenai kasus ini. Pihak kepolisian pun menyelidiki kasus ini dengan memanggil beberapa saksi yang terlibat. 
             Seiring berjalannya waktu, menurut saya media terlalu menyorot kepada salah satu saksi yaitu Jessica. Jessica yang masih berstatus menjadi saksi saat itu merasa terganggu dengan awak media yang terus menyorotnya. Dikediaman Jessica sendiri banyak wartawan yang menunggunya untuk memberikan keterangan. Bahkan media cenderung memaparkan berita seolah-olah menyimpulkan bahwa Jessica adalah tersangka padahal saat itu ia masih berstatus saksi. Dalam pemberitaan di media, kasus “kopi maut” ini seolah menyudutkan Jessica. Bahkan Jessica sendiri sampai meminta perlindungan kepada KOMNASHAM karena merasa sudah terganggu kenyamanannya. Bukan hanya itu, Jessica sampai bermalam di hotel karena tidak nyaman berada dirumah karena banyak wartawan yang berada disekitar rumahnya. Dalam kasus ini, media terlalu dini untuk menyipulkan siapa pelaku dari kasus ini. 
              Peran media sendiri seharusnya bukan menghakimi atau bahkan memberi kesimpulan sedini ini sebelum pihak yang berwajib sendiri yang memberi pernyataan. Media tidak seharusnya tidak berpihak pada siapapun, karena media itu seharusnya berperan untuk menyampaikan informasi bukan malah mempengaruhi khalayak dengan sudut pandang media itu sendiri. Meskipun pada akhirnya Jessica ditetapkan menjadi tersangka, media tidak seharusnya membuat berita-berita yang malah mengarahkan seseorang menjadi sesuatu untuk disalahkan pada suatu kasus. Media memiliki peran penting dalam membentuk opini publik, publik sendiri dapat terpengaruh oleh pernyataan dari media. Media seharusnya lebih berhati-hati dalam melihat sudut pandang dalam membuat berita sebuah kasus. Dalam kasus apapun media seharusnya menjadi penyampai informasi kepada masyarakat luas dan bukan menjadi pihak yang dapat menyalahkan siapapun. Lain halnya jika tersangka sudah ditetapkan, maka tidak menjadi masalah jika media memuat hal yang mengarah kesalahan tersangka.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons