Bukan sebuah kesan baik ataupun rasa kagum ketika aku
pertama kali melihat mata itu. Namun segelintir rasa heran dan benci. Tetapi
tanpa aku sadari rasa benci itu membuatku terus melihat kearah dimana tempat ia
berdiri. Dan seiring bejalannya waktu, hatiku mulai merasa nyaman ketika
melihatnya. Mata itu, senyum itu membuat aku tertarik untuk melihatnya lagi dan
lagi. Waktu terus berjalan, dan aku mulai merindukan kehadirannya disetiap
waktuku. Dia yang mulai membuat hati yang kosong ini mulai terisi, dia yang
membuat pagi menjadi semangat baru, dan dia yang membuat aku tersenyum malu
ketika mengingatnya. Hingga suatu saat ku beranikan diri untuk berdiri dihadapan
pemilik senyum itu. Walaupun pertemuan itu tak seindah yang diharapkan,
setidaknya aku dan dia berbicara setelah sekian lama aku hanya bisa
memandangnya. Aku percaya bagaimanapun bentuk pertemuan itu pasti akan bisa
untuk menjadi awal yang indah nantinya…
Aku pernah meonton sebuah film yang pesannya bilang, “Jika
kamu menyukai seseorang maaka kamu harus mengatakannya begitu moment itu dating,
karna kalau tidak maka moment itu akan pergi begitu saja dan gak akan pernah dating
lagi, lalu kamu akan menyesal !”.
Aku benar-benar tidak ingin menyesal dan aku sangat tidak
ingin untuk melupakan senyum itu. Ntah bagaimanapun itu aku harus memulainya. Karna
aku sangat ingin hatiku berlabuh disana.
Dalam hidup banyak cerita yang selama ini aku lewatkan
sendiri dan dunia ini terlalu besar terlalu luas jika aku hanya berdiri
sendiri. Aku ingin berbagi dunia itu bersamanya. Bersamanya menceritakan apa
yang aku lalui hari ini, bersamanya berbagi indahnya pagi, bersamanya tertawa
bahagia, dan bersamanya merasakan sedih hingga membuat air mata terjatuh, dan
karna hanya bersamanya aku tidak takut lagi menjadi pemimpi.
Hingga saat ini aku telah bersamanya. Bersamanya saling mengukir
cerita. Dan aku sangat ingin bersamanya dalam waktu yang lama. Namun setiap
pertemuan adalah bagaimana kita belajar dari orang lain dan bagaimana kita
mengajarkan kepada orang tersebut. Tapi tak peduli bagaimanapun pertemuan ku
dengannya yang terpenting adalah bagaimana menjaga pertemuan itu agar tidak ada
kata berpisah.
I love you so much, Aan Darmawan.