Senin, 25 Maret 2013

I Miss Myself


Kadang di suatu saat, aku bukan menjadi diriku sendiri, aku harus menjadi orang lain…
Dan ini sebenarnya menyakitkan, dan seolah-olah aku tak beradaya, tak bisa melawan, mungkin dunia hanya sedang berputar…

Kadang aku harus melupakan siapa aku sebenarnya hanya demi sesuatu yang aku tidak mengerti. Hingga aku harus melupakan apa yang aku ingin, bahkan aku harus melupakan mimpi-mimpiku, hingga akhirnya kini aku takut menjadi seorang pemimpi…

Aku tak yakin aku bisa meraih mimpiku,  semuanya begitu semu…
Jika untuk meraih mimpi seseorang harus berkorban, tapi berbeda dengan ku, aku sama sekali tak berani melakukan apa-apa, aku hanya menyerah pada keadaan…

Mungkin benar “nyerah” itu besa tipis sama “realistis”!
Kadang di suatu saat aku merasa sangat kesepian, aku begitu merindukan rumahku, aku merindukan diriku sendiri, dan aku pun merindukanmu… entah siapa~

Nus, bolehkah aku menjadi diriku sendiri? Aku benar-benar rindu dengan duniaku sendiri nus ):
Aku pun sangat takut berbicara tentang hati, maka aku hanya bisa menuliskannya dan akan ku kirimkan entah kemana… *perahu kertas

Kapankah akan ku jalani hidup ini dengan kebebasan hatiku? Aku ingin bebas menjdi diriku sendiri dengan dunia khayalku…

Tapi sayangnya hidup tak memberiku pilihan, dan dalam hidup juga nggak ada jaminan untuk terus bahagia… dan hidup harus terus di jalani, meskipun nggak ada kepastian buat apapun. Bahkan setiap orang bisa terlempar keluat dari kotak rasa nyamannya secara tiba-tiba… *malaikat tak bersayap

Dan kita memang hidup dalam sekat-sekat, pengotakan, pelebelan… dan saat lebel kita dicabut kita bukan siapa-siapa lagi… *malaikat tak bersayap

Seperti hal nya diriku sendiri, akupun lupa siapa aku sebenarnya, apa yang aku pikirkan, dn apa yang aku mau…

Aku merindukan diriku sendiri… :')

Rabu, 20 Maret 2013

Nggak Semua Cerita Bisa Happy Ending


Sebenarnya siapa yang salah?
Mengapa hanya aku yang di salahkan?
Apa yang sebenarnya aku lakukan di masa lampau, mengapa hanya aku sendiri, apa salah ku?
Mengapa terjdi seperti ini padaku? Mengapa hidupku terasa berbeda dengan yang lain?
Sampai saat ini pun aku belum mendapatkan jawabannya, dan mungkin memang tidak ada jawabannnya!

Aku ingin marah, tapi kepada siapa aku harus marah?
Aku ingin menangis, tapi kepada siapa aku harus bersandar?
Sesunngguhnya aku hanya ingin di mengeti, aku begitu lelah dengan semua ini. Aku hanya ingin seseorang mengerti dengan ku.

Sumpah demi rumput yang bergayung, aku sangat lelah dan tak ingin lagi seperti ini. Aku ingin lepas, aku sangat ingin merasakan kebebasan hati !
Tapi keadaan ini seolah menerkamku, mengurungkku hingga aku tak bisa menyelamatkan hidupku sendiri , sampai-samppai aku tak mengerti bagaimana mencintai dan di cintai itu...

Sesungguhnya aku pun ingin jatuh cinta, tapi aku ttak tahu bagaimana aku harus memulai, yang aku dengar dari film-film, katanya cinta itu tidak mengenal katamenyesal, dan katanya cinta itu tulus.
Dan kata teman-teman ku pun cinta itu indah,, tapi sampai saat ini aku tak mengerti.

Suatu saat nanti aku ingin kisahku seperti di film-film, hingga aku tak bisa melupakannya, seperti kisah antara en kui dan cen yen di film “do re mi fa sol ra si do”,film itu sungguh membuat ku ingin mengalami nya, bahkan setiap kata, setiap pertemuan dan setiap perkelahian mereka aku bisa mengingatnya, aku ingin seperti itu di kisahku nanti (:

Bahkan seperti film “You’re beautiful” saat Go Minam berdiri di belakang Hwang tae kyung “izinkan aku tetap melihatmu”, meskipun Tae Kyung  tak ppernah melihatnya, namun setelah ia sadar bagaimana Go Mi Nam tetap berdiri di belakang nya, barulah ia berkata “tetaplah melihatku dan jangan berdiri di tempat yang gelap, karna aku tak bisa melihatmu”.

Dan seperti di film “love rain” yaitu “cinta adalah tak  mengenal kata menyesal” yang artinya “cinta adalah ketulusan”. Wah begitu membuat ku semakin ingiin mengerti bagaimana itu cinta.
Sebenarnya bagaimana cinta itu bisa tumbuh? Sepeti apa cinta itu? Apakah benar pada kehidupan nyata cinta itu seindahh sepperti pada film-film itu? Benarkah cinta itu tak mengenal kata menyesal? Lalu apa sebenarnya itu?

Tahukah, sesungguh nya aku ini begitu lelah, begitu ingin berakhir, begitu ingin melupakan segalanya, dan aku pun begitu ingin memulai yang baru.

Rabu, 06 Maret 2013

Kepada Sahabat Tercinta


Sahabat, sesungguhnya aku hanya ingin di dengar, mungkin karna aku yang begitu lelah. Aku hanya ingin di mengerti sahabat, dunia ini mungkin akan membunuhku secara perlahan, aku hanya ingin berbagi dengan mu sahabat, aku lelah sahabat, aku tak tahu lagi bagaimana aku harus menghadapi ini sahabat, bahkan  aku pun tak tahu lagi bagaimana aku harus bersikap.
Aku seperti angin yang kehilangan arah ! Aku tak tahu lagi kemana aku harus pergi.
Bahkan aku tak tahu di mana aku sekarang, aku ttak mengerti, tuntut aku sahabat!

Aku seperti kehilangan, tapi aku tak tahu apa yang hilang dari ku.
Bahkan aku pun tak tahu apa yang sedang aku cari. Aku tersesat sahabat, mungkin aku tak begitu bisa memahami mu sahabat. Aku lelah, benar-benar lelah!

Sahabat tolong kata kan lah, kemana aku harus pergi sekarang, kepada siapa aku harus bertanya sahabat? Dan kapan aku bisa lepas dari belenggu ini, sudahilah beban ku ini sahabat!

Aku mungkin terlalu berharap kepada mu sahabat, mungkin diri mu sibuk, dan mungkin aku terlalu memaksakan mu sahabat. Maafkan aku sahabat, aku terlalu ingin di dengar, mungkin aku kurang mendengarkan mu sahabat.

Sahabat, aku tak tahu sekarang siapa yang salah, aku benar-benar lelah. Aku perih dan begitu terluka sahabat. Bisakah kau melihat ku sedikit saja sahabat? Sungguh aku hanya ingin di dengar, maaf jika aku terlalu egois menurutmu sahabat! Percayalah, sebenarnya aku sangat menyangimu, dan bukan maksud ku untuk terlalu keras kepadamu sahabat.
Sesunnguhnya engkau yang memiliki banyak waktu untukku, sebenarnya jarak  mu pun lebih dekat sahabat. Mungkin aku terlalu menyebalkan untukmu sahabat, tapi percayalah, aku menyangi u lebih dari seseorang yang membuatku jatuh cinta.

Jangan kecewakan aku sahabat, begitu besar  harapan ku kepadamu!
Begitu bahagianya aku ketika engkau mencoba mengerti bagaimana keadaan ku, bahkan di setiap aku menangis, aku selalu membayangkan begitu hangatnya pelukanmu sahabat.

Sahabat, aku selalu ingin membuatmu tertawa meskipun aku harus mempermalukan diri ku sendiri.
Aku hanya ingin kau kenang sahabat, karna pasti di suatu saat nanti kita akan berpisah, dan memiliki kesibukan masing-masing.

 Sahabat, tahukah? di setiap aku tertawa dan menangis bersama mu, aku selalu pikirkan bagaimana nanti aku akan kau kenang, bagaimana nanti engkau akan menceritakan ku kepada orang-orang di sekelilingmu, bahkan akku selalu memikirkan, apakah engkau juga menyangiku sama seperti aku menyangimu sahabat.

Aku begitu penasaran bagaimana nanti aku akan di kenang, bagaimana nanti ketika kita bertemu lagi di masa depan. Akankah kita saling mengenal? Akankah kita bisa tertawa lagi tanpa rasa canggung.
Maaf kan aku sahabat jika aku pernah melukai mu, maafkan aku jika pada waktu itu aku tak mendengarkan mu, maafkan aku jika aku terlalu meuntutmu, dan maafkan aku sahabat jika aku pernah berbicara terlalu keras kepadamu.

Aku begini karna aku menyangimu, aku ingin selalu ada kamu sahabat, dan aku cemburu jika kau dekat dengan seseorang di bandingkan aku. Aku hanya ingin menjadi tempat di saat engkau benar-benar lelah.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons