Sahabat, sesungguhnya aku hanya ingin di dengar, mungkin
karna aku yang begitu lelah. Aku hanya ingin di mengerti sahabat, dunia ini mungkin
akan membunuhku secara perlahan, aku hanya ingin berbagi dengan mu sahabat, aku
lelah sahabat, aku tak tahu lagi bagaimana aku harus menghadapi ini sahabat,
bahkan aku pun tak tahu lagi bagaimana
aku harus bersikap.
Aku seperti
angin yang kehilangan arah ! Aku tak tahu lagi kemana aku harus pergi.
Bahkan aku
tak tahu di mana aku sekarang, aku ttak mengerti, tuntut aku sahabat!
Aku seperti
kehilangan, tapi aku tak tahu apa yang hilang dari ku.
Bahkan aku
pun tak tahu apa yang sedang aku cari. Aku tersesat sahabat, mungkin aku tak
begitu bisa memahami mu sahabat. Aku lelah, benar-benar lelah!
Sahabat
tolong kata kan lah, kemana aku harus pergi sekarang, kepada siapa aku harus
bertanya sahabat? Dan kapan aku bisa lepas dari belenggu ini, sudahilah beban
ku ini sahabat!
Aku mungkin
terlalu berharap kepada mu sahabat, mungkin diri mu sibuk, dan mungkin aku
terlalu memaksakan mu sahabat. Maafkan aku sahabat, aku terlalu ingin di
dengar, mungkin aku kurang mendengarkan mu sahabat.
Sahabat, aku
tak tahu sekarang siapa yang salah, aku benar-benar lelah. Aku perih dan begitu
terluka sahabat. Bisakah kau melihat ku sedikit saja sahabat? Sungguh aku hanya
ingin di dengar, maaf jika aku terlalu egois menurutmu sahabat! Percayalah,
sebenarnya aku sangat menyangimu, dan bukan maksud ku untuk terlalu keras
kepadamu sahabat.
Sesunnguhnya
engkau yang memiliki banyak waktu untukku, sebenarnya jarak mu pun lebih dekat sahabat. Mungkin aku
terlalu menyebalkan untukmu sahabat, tapi percayalah, aku menyangi u lebih dari
seseorang yang membuatku jatuh cinta.
Jangan
kecewakan aku sahabat, begitu besar harapan
ku kepadamu!
Begitu
bahagianya aku ketika engkau mencoba mengerti bagaimana keadaan ku, bahkan di
setiap aku menangis, aku selalu membayangkan begitu hangatnya pelukanmu sahabat.
Sahabat, aku
selalu ingin membuatmu tertawa meskipun aku harus mempermalukan diri ku
sendiri.
Aku hanya
ingin kau kenang sahabat, karna pasti di suatu saat nanti kita akan berpisah,
dan memiliki kesibukan masing-masing.
Sahabat, tahukah? di setiap aku tertawa dan
menangis bersama mu, aku selalu pikirkan bagaimana nanti aku akan kau kenang,
bagaimana nanti engkau akan menceritakan ku kepada orang-orang di sekelilingmu,
bahkan akku selalu memikirkan, apakah engkau juga menyangiku sama seperti aku
menyangimu sahabat.
Aku begitu
penasaran bagaimana nanti aku akan di kenang, bagaimana nanti ketika kita
bertemu lagi di masa depan. Akankah kita saling mengenal? Akankah kita bisa
tertawa lagi tanpa rasa canggung.
Maaf kan aku
sahabat jika aku pernah melukai mu, maafkan aku jika pada waktu itu aku tak
mendengarkan mu, maafkan aku jika aku terlalu meuntutmu, dan maafkan aku sahabat
jika aku pernah berbicara terlalu keras kepadamu.
Aku begini
karna aku menyangimu, aku ingin selalu ada kamu sahabat, dan aku cemburu jika
kau dekat dengan seseorang di bandingkan aku. Aku hanya ingin menjadi tempat di
saat engkau benar-benar lelah.
0 komentar:
Posting Komentar