Prolog...
CINTA…? LOVE…?
OMG… Apaan sih cinta? What is LOVE?
Oh no, penting amat sih ngebahas cinta -_-“
Tapi percaya nggak percaya, semua orang pasti punya cintanya
masing-masing ,meskipun sejenius apa lo nyimpennya tetep aja suatu saat nanti
bakalan kebongkar, karna yang namanya memendam itu makin lama makin meledak di
jidat lo yung, ya nggak *lirik jomblo ;)
Eh ngemeng-ngemeng tentang cinta nih, pasti berhubungan dong
sama namanya suka, kan suka dulu baru cinta yungs…
And ngemeng-ngemeng masalah suka nih, gue punya secuil cerita nih dari negri dongeng gue sendiri yung *pakek emot tersipu malu :$
Ini dongeng pertama gue ya yungs, tentang CINTA PENGGAYUNGAN ;)
Gini nih ceritanya…
*jeng jeng jeng jeng* *tetooot…* *gubrak###....... tiba-tiba
error -___-“
Ehm ehm…. *benerin kerah*
Pada suatu hari… Once upon a time…
Lahirlah seorang putri yang bernama Diana, mirisnya sih bukan Putri Diana dari
kerajaan Inggris ya yungs…
Diana yang ini lebih mirip ama gembel dari kaum berkasta
sudra -__-”
Dia ini suka banget makan kripik, sebut saja dia si puti kripik~
Ceritanya nih, ketika sang Putri kripik tersebut tumbuh dan berubah
menjadi sosok dewasa bukan power rangers atau bahasa orang pinternya pubertas
(masa 4L4y dalam bahasa Indonesia), Ia jatuh cinta secara diam-diam kepada
seorang pangeran dari kerajaan Nikonnera (gaje bgt) yang sangat berbeda kasta dengan
Si Putri kripik-_-“
Pangeran tersebut bernama Pangeran “Kentang”…
|
Gambar diatas adalah sosok "Kentang" tapi agak miris abis ketabrak kuda :') |
Tragisnya sang putri kripik dan pangeran kentang yang berbeda kasta ini tak
saling mengenal, bahkan melihat secara langsung pun belum pernah… Namun entah
mengapa sang putri kripik yang tak tahu diri itu terus bermimpi tentang sang pangeran kentang,
padahal Ia hanya tahu tentang pangeran kentang dari sebuah akun pribadi miliknya, itu pun
secara kebetulan… Bahkan Ia tak pernah tahu bagaimana sosok asli pangeran kentang itu,
Ia hanya melihatnya lewat foto-foto saja… entah apa yang dimiliki oleh pangeran kentang itu hingga sang putri kripik benar-benar menyukainya… Wajahnya, bahasanya,
kata-katanya, lantunan lagunya, dan bahkan karya-karyanya semua nya selalu
membuat sang putri kripik jatuh hati… Bahkan sang putri kripik pun tak pernah jatuh cinta
lagi kepada pria-pria lain setelah mengenal begitu dalam pangeran kentang itu lewat
sebuah situs… Bahkan Ia tak mau terlalu jauh mengenal pria lain, Ia hanya
melihat pada satu arah, satu nama, dan satu sosok yang kini amat sangat jauh
dari jangkauannya "pangeran kentang"…
Iya… Sang pangeran kentang tersebut memang pindah ke negri sebrang
yang begitu jauh dari kerajaan mungil sang putri kripik… Ia pergi mengembara di negri
sebrang dengan menunggangi seekor kuda putih dengan waktu yang sangat lama…
Namun mirisnya sang putri kripik hanya bisa menunggu kabar
kepulangannya, meskipun putri tak yakin bisa bertemu dengan sang pangeran kentang,
namun sang putri kripik tetap bertahan menunggunya…
Memang gila… Yeah, It’s right…
Semua orang menganggap sang putri kripik itu sudah gila, tapi mau
bagaimana lagi, sang putri kripik pun tak tahu harus bagaimana, hatinya seperti
terikat erat pada satu nama “kentang”…
Dengan memegang erat keyakinan untuk bisa berteman dengan Si
Pangeran kentang, Si Putri kripik pun tak menghiraukan apa kata orang-orang terhadapnya…
“whatever you like” hanya itu kata Si
Putri kripik yang sok-sok ngingris…
Namun dalam hening, Si Putri kripik sadar, betapa jauh perbedaan
kasta yang sangat mencolok diantara mereka itu… Betapa krispi kripik itu... huh *lap kringet*
Dan yang hanya bisa Ia lakukan hanya membuat dongengnya
sendiri bersama sang pangeran kentang di negri dongeng ciptaannya sendiri -__-”
Betapa bahagianya Ia jika sedang membayangkan indahnya dunia
ketika mereka bersama, sampai-sampai sudah tersusun rapih dalam otak nya
bagaimana mereka akan bertemu nanti, bagaimana mereka akan berkenalan, berjalan
bersama, tertawa bersama, makan kripik bersama, bahkan ngupil bersama *ehh
Layaknya seorang sutradara besar yang menyusun sebuah
skenario drama, sang putri kripik pun memutar-mutarkan imajinasinya, mengkoprol-koprolkan
pikirannya, dan kemudian mengsalto-saltokan otaknya hingga akhirnya tertukarlah
posisi otak kiri dan otak kanan *ehhmaap
Terasa begitu indah dunia khayal itu sehingga Ia merasa
sangat malas untuk kembali lagi ke realistis…
Namun apa daya, ini lah hidup, suka nggak suka harus berani
dijalani, toh nggak semua cerita kan bisa happy ending, apalagi yang namanya
realitas -__-“
Dan pada akhirnya, seseorang yang jatuh cinta diam-diam
hanya bisa mendo’akan orang yang dicintainya tanpa bertindak apa-apa, dan pada
dasarnya nyerah ama realitas itu beda tipis alias sama-sama miris ya yungs
-___-“
Ewewewww…